Genital Herpes
Gejala
Genital herpes biasanya menyebabkan sakit, benjolan pada kulit,
mucous membranes (misalnya mulut atau bibir), atau alat kelamin. Lokasi
ini tergantung pada tempat kontak dilakukan pada saat transmisi.
Menyembuhkan luka-crust dengan pembentukan berkeropeng, yang menunjukan
dari herpes. Banyak orang dengan penyakit berulang sakit di daerah
infeksi bahkan sebelum blisters atau ulcers dapat dilihat. Sakit ini
disebabkan oleh iritasi dan peradangan pada saraf yang mengarah ke
daerah kulit yang terkena. Ini adalah tanda bahwa penyakit untuk
memulai. Seseorang pada saat ini sangat menular, meskipun kulit masih
tampak normal.
Pengobatan
Pengobatan herpes genital terdiri dari tiga hal utama yaitu
pengobatan infeksi virus akut, pengobatan rasa sakit akut yang berkaitan
dengan penyakit tersebut, dan pencegahan terhadap neuralgia
pascaherpes. Penggunaan agen antiviral dalam kurun waktu 72 jam setelah
terbentuk ruam akan mempersingkat durasi terbentuknya ruam dan
meringankan rasa sakit akibat ruam tersebut. Apabila ruam telah pecah,
maka penggunaan antiviral tidak efektif lagi. Contoh beberapa antiviral
yang biasa digunakan untuk perawatan herpes genital adalah Acyclovir, Famciclovir, dan Valacyclovir.
Untuk meringankan rasa sakit akibat herpes genital, sering digunakan
kortikosteroid oral (contoh prednisone). Sedangkan untuk mengatasi
neuralgia pascaherpes digunakan analgesik (Topic agents), antidepresan trisiklik, dan antikonvulsan (antikejang). Contoh analgesik yang sering digunakan adalah krim (lotion)
yang mengandung senyawa calamine, kapsaisin, dan xylocaine.
Antidepresan trisiklik dapat aktif mengurangi sakit akibat neuralgia
pascaherpes karena menghambat penyerapan kembali neurotransmiter
serotonin dan norepinefrin. Contoh antidepresan trisiklik yang digunakan
untuk perawatan herpes genital adalah Amitriptyline, Nortriptyline,
Nortriptyline, dan Nortriptyline. Untuk mengontrol sakit neuropatik,
digunakan antikonvulsan seperti Phenytoin, carbamazepine, dan
gabapentin.
Pencegahan
Untuk mencegah herpes genital, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah pemberian vaksinasi.
Vaksin berfungsi untuk meningkatkan respon spesifik limfosit sitotoksik
terhadap virus tersebut pada pasien seropositif usia lanjut.
Vaksin herpes genital dapat berupa virus herpes genital yang telah
dilemahkan atau komponen selular virus tersebut yang berperan sebagai
antigen.
Penggunaan virus yang telah dilemahkan telah terbukti dapat mencegah
atau mengurangi risiko terkena penyakit tersebut pada pasien yang
rentan, yaitu orang lanjut usia dan penderita imunokompeten, serta
imunosupresi.
SUMBER : http://id.wikipedia.org